Suku Melayu yang ada di Indonesia merupakan Suku Melayu Riau yang biasanya mendiami beberapa wilayah di pulau Sumatera. Contohnya yaitu Sumatera bagian tengah, Bangka Belitung, serta beberapa wilayah Kalimantan Barat. Baju adat Melayu memiliki ciri khas berupa corak dan filosofinya yang mendalam.

Sebagian besar baju adat dari Melayu menjunjung nilai-nilai keislaman. Jadi modelnya cenderung tertutup dan panjang, baik itu untuk pria maupun wanita. Bahkan baju adatnya bisa berbeda-beda sesuai dengan penggunaannya. Apakah Anda penasaran? Simak di artikel ini!
Baju Adat Melayu untuk Keseharian
Masyarakat Melayu di beberapa daerah masih memakai pakaian adat untuk keseharian. Meskipun ini sangat jarang terlihat di tengah masyarakat modern saat ini. Biasanya baju adat Melayu untuk keseharian dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1. Baju untuk Anak-Anak
Baju adat untuk anak-anak memiliki nama tersendiri yaitu Baju Kurung dan Baju Monyet. Anak-anak Melayu biasanya memakai baju adat ini untuk berangkat mengaji atau mencari ilmu.
Baju Monyet merupakan baju adat untuk anak laki-laki. Namanya sungguh unik bukan? Ada tiga bagian utama pada Baju Monyet yaitu atasan, celana panjang, dan juga penutup kepala. Penutup kepalanya berbentuk lancip sehingga terlihat sangat unik.
Sementara Baju Kurung merupakan baju adat untuk anak perempuan yang terdiri dari atasan, bawahan, dan juga penutup kepala. Sebenarnya hampir sama dengan Baju Monyet, hanya saja bagian kerahnya lebih feminin.
Selain itu, Baju Kurung juga memiliki motif bunga yang menggambarkan anak perempuan. Sedangkan penutup kepalanya bisa sama seperti penutup kepala pria atau menggunakan jilbab dan kerudung.
2. Baju untuk Orang Dewasa
Meskipun sudah jarang dipakai oleh masyarakat, namun ada baju adat Melayu untuk orang dewasa. Baju pria dewasa bernama Baju Kurung Cekak Musang. Baju Kurung Cekak Musang sendiri merupakan baju berbentuk koko yang bisa Anda temukan di wilayah Sambas, Deli, atau Pontianak.
Suku Melayu merupakan penganut Islam yang kuat sehingga menggunakan baju koko. Bawahannya juga sangat sopan karena berupa celana kain longgar dengan tambahan sarung atau kain. Sarung tersebut menutupi bagian kaki sampai sebatas lutut. Sementara penutup kepala berupa songkok atau kain berbentuk segi empat.
Lalu untuk wanita Melayu dewasa menggunakan tiga bagian busana. Ketiganya berupa atasan, bawahan, dan juga selendang yang menjadi kerudung. Baju adat untuk keseharian wanita dewasa yaitu Baju Kurung Laboh, Baju Kurung Tulang Belut, serta Baju Kebaya Pendek.
3. Baju untuk Orang Tua
Keunikan baju adat Melayu yaitu adanya baju adat untuk keseharian orang tua. Orang tua yang dimaksud adalah orang yang sudah berusia lebih dari lima puluh tahun. Anda bisa melihat perbedaan cukup mencolok pada motif dan warnanya.
Baju keseharian untuk orang tua umumnya berwarna soft atau kalem dan modelnya lebih sederhana. Pria Melayu menggunakan baju bernama Baju Kurung Teluk Belanga. Corak Islami sangat terlihat dari baju berbahan kain lejo dan katun ini.
Sementara wanita Melayu yang sudah lanjut usia menggunakan Baju Kebaya Pendek, Baju Kurung Laboh, dan Baju Kurung Teluk Belanga. Persamaan baju adat wanita dewasa dan orang tua yaitu adanya selendang yang bisa dimanfaatkan sebagai kerudung.
Baju Adat Melayu untuk Pernikahan
Ciri khas utama baju adat Melayu untuk pernikahan adalah budaya Islam yang tercermin pada motif dan filosofinya. Pengantin pria menggunakan baju bernama Baju Kurung Cekak Musang. Ada beberapa tambahan aksesoris seperti sarung, penutup kepala, dan kalung besar.
Berbeda dengan pengantin wanita yang memakai beberapa baju adat. Pada acara malam berinai, wanita Melayu memakai Baju Kurung Teluk Belanga. Sementara pada acara berendam, baju yang dipakai adalah Kebaya Pendek atau Baju Kurung Cekak. Lain halnya pada saat upacara bersanding atau resepsi, wanita Melayu akan memakai Baju Kebaya Laboh.
Baju Adat Melayu untuk Acara Resmi
Indonesia memang menjunjung tinggi adat istiadat dan kebudayaan masing-masing daerah. Terkadang di momen acara resmi masyarakat memakai baju adat, termasuk baju adat Melayu. Contoh acara resmi seperti upacara bersifat formal, upacara kenegaraan, dan lain sebagainya.
Pria Melayu umumnya memakai Baju Kurung Cekak Musang untuk acara resmi. Namun kain utama untuk membuat baju tersebut berbeda, biasanya adalah kain sutra berkualitas. Selain itu, motif yang digunakan juga berbeda dari motif baju adat untuk aktivitas sehari-hari.
Sementara wanita Melayu menggunakan Baju Kebaya Laboh berbahan kain tenun untuk acara resmi. Uniknya, Anda bisa mengetahui status pemakai dari busana yang dipakainya. Gadis Melayu memakai kebaya sampai atas lutut, sedangkan wanita yang sudah menikah memakai kebaya di bawah lutut.
Baju Adat Melayu untuk Upacara Adat
Terakhir adalah baju adat untuk upacara adat. Pada momen ini, semua masyarakat Melayu dewasa memakai Baju Kurung. Sementara anak-anak memakai baju adat untuk keseharian.
Perbedaan baju adat untuk upacara adat dan upacara biasa adalah warnanya. Setiap warna memiliki makna dan filosofi masing-masing. Misalnya warna hijau lumut untuk bangsawan atau tengku, warna hitam melambangkan kesedihan, dan lain sebagainya.
Penutup
Nah, itulah penjelasan mengenai baju adat Melayu yang penggunaannya berbeda-beda sesuai dengan aktivitas. Melalui artikel di atas, Anda bisa mengetahui baju adat apa untuk aktivitas apa. Selain itu, keunikan dari baju adat juga bisa menambah wawasan. Anda yang membutuhkan bantuan tim konveksi untuk membuat seragam juga bisa bekerja sama dengan CV Surewi Wardrobe (Konveksi Ungaran).